Pasangan USDJPY hari ini mencatatkan kenaikan yang lebih tinggi saat sesi Asia berlangsung di hari rabu (17/3). Sementara itu fokus para pelaku pasar dan investor berikutnya akan tertuju ke pertemuan kebijakan moneter dari bank sentral AS hari ini.
Saat sesi awal Asia hari ini, pasangan bergerak di sekitar nilai tukar 109,08. Nilai tukar tersebut dicapai setelah pasangan mampu bangkit dari titik yang paling rendah pada 108,96. Beberapa waktu terakhir, nada bullish mampu bertahan lebih lama dan membantu USDJPY hari ini berada pada nilai tukar 109,09.
Para pelaku pasar dan investor di sekitar mata uang Dolar AS sepertinya masih memberikan pilihan dalam pembelian. Mereka lebih memilih melakukan antisipasi pada sikap The Fed yang lebih lunak. Apalagi pemerintah AS juga telah sah meluncurkan dana stimulus ekonomi yang memiliki nilai $1,9T. Tentunya ini juga akan membantu Dolar AS tetap dalam nada pembelian yang cukup kuat.
Berita penggerak pasangan mata uang USDJPY hari ini juga datang ketika meluaskan laporan penolakan vaksin dari AstraZeneca. Tentu ini akan meningkatkan kekhawatiran pasar dan membawa nada pembelian pada aset-aset penghindaran risiko. Walaupun Yen Jepang juga safe haven, tapi pembelian pada Dolar AS lebih mendominasi.
Menanti Pertemuan FOMC Kedua
Mengenai pertemuan The Fed yang berlangsung, hanya mampu menggerakkan imbal hasil dengan nada yang ringan. Hari ini The Fed masih akan melangsungkan pertemuannya dalam pembahasan kebijakan. Jadi akan tetap menjadi perhatian utama USDJPY hari ini.
Ahli analisis dari Westpac mengatakan pertemuan FOMC itu akan ada revisi pandangan pertumbuhan. The Fed juga diprediksi akan ada pandangan pada masalah tenaga kerja setelah adanya dana stimulus. Fokus akan tertuju ke dinamika sentimen risiko dan juga pertemuan The Fed hari kedua.