Pasangan mata uang USDJPY hari ini mencatatkan penurunan yang cukup dalam. Sampai menjelang pembukaan pasar Eropa hari Rabu (4/11), pasangan mencatatkan penurunan mencapai 55 pips menjauh dari puncak paling tinggi dua pekan terakhir. Namun meski mencatatkan penurunan, pasangan masih berhasil mempertahankan bias kenaikan yang terjadi sebelumnya dan berada di sekitar 104,80.
Pemilihan Presiden AS Menjadi Perhatian Utama
Ketika hasil pemilihan umum Amerika Serikat mulai diumumkan, pasangan USDJPY hari ini terus menampilkan pergerakan yang signifikan. Mata uang Dolar AS menguat saat sesi pertengahan Asia saat adanya prediksi kemenangan Trump pada pemilihan tersebut. Trump diprediksi memperoleh kemenangan untuk wilayah Florida dan membantu greenback untuk mencatatkan kenaikan. Itu membantu pasangan untuk mencatatkan kenaikan sampai lebih di atas 105,00.
Berita kemenangan Trump itu menyebabkan aliran dana menuju ke aset berisiko turun tajam dan memancing pembelian safe haven Dolar AS. Namun setelah kenaikan permintaan aset safe haven tersebut, nada risk on kembali menguat di pasar global. Sehingga memaksa USDJPY hari ini mencatatkan penurunan.
Karena meski Trump dilaporkan memenangkan suara kawasan Florida, pesaing Trump yaitu Joe Biden juga dilaporkan berhasil menang untuk kawasan Arizona. Tapi hasil akhir dari pemilihan presiden AS ini bisa disampaikan sampai beberapa hari mendatang. Sehingga berdampak pada ketidakpastian hasil pemilihan umum yang berpeluang memancing aksi hari-hati dari pasar global.
Berdasarkan laporan terbaru, untuk persaingan di wilayah utama seperti Michigan tidak akan ada sampai dengan Rabu malam. Para pelaku pasar dan investor global tentunya akan bersikap lebih berhati-hati dan mengurangi investasi pada aset-aset berisiko. Hal ini bisa membuat permintaan Yen Jepang menguat. Walaupun sampai saat ini USDJPY masih mampu bertahan dari segala penurunan yang lebih dalam untuk tetap bullish.