Pasangan mata uang USDJPY hari ini mencatatkan penurunan menuju ke titik paling rendah harian yang berada di 110,60. Kondisi ini masih terus bertahan di sesi Asia awal pekan hari Senin (5/4) setelah gagal menanggapi kondisi risiko global. Memang sentimen pasar saat ini seharusnya dalam optimisme setelah data ekonomi AS pekan lalu membaik.
Kemudian AS juga terus bergerak dalam pengajuan dana infrastruktur dengan nilai $2,25T dari Presiden Biden. Kemungkinan aksi USDJPY hari ini yang turun memang lebih cenderung dipengaruhi oleh kondisi pasar Asia seperti Australia, New Zealand dan China yang pesimis.
Dinamika Ekonomi dan Politik AS
Mengenai AS, Partai Republik telah bersatu dengan lobi bisnis AS dan menolak rencana dana belanja pembangunan dari Biden. Sementara itu berdasarkan komentar terbaru yang berasal dari Administrasi Biden menampilkan kesiapan dari Partai Demokrat untuk memanfaatkan kekuasaan Presiden. Sehingga akhirnya bisa meloloskan rencana dana tersebut di tengah penolakan dua pihak.
Berpindah ke ekonomi, USDJPY hari ini seharusnya bisa naik jika melihat perkembangan ekonomi AS. Karena pekan lalu AS merilis data ekonomi dengan hasil yang menggembirakan. Data mengenai NFP melonjak lebih tinggi dari harapan awal sampai ke angka 916K. Sisi pendukung kenaikan USDJPY bisa datang juga dari langkah vaksinasi yang dilakukan semakin besar dan cepat.
Sementara itu pendukung aksi penurunan bisa datang dari konflik yang terjadi antara AS dan China. Kondisi pandemi di Eropa yang masih suram juga akan membuat sentimen pasar sedikit lesu dan membawa pasangan terjun lebih dalam lagi. Pergerakan hari Senin ini, para pelaku pasar dan investor akan menantikan rilis data IMP sektor jasa ISM dari AS. Kemudian dinamika sentimen risiko bersama imbal hasil obligasi AS juga akan terus diperhatikan.