Di sesi awal Asia tadi pagi, USDJPY hari ini mencatatkan penurunan yang cukup signifikan. Yen Jepang berhasil mendominasi pergerakan membawa pasangan terjun sampai 0,18%. Tampaknya para pelaku pasar dan investor global sedang dihantui kekhawatiran terhadap pandemi virus Corona. Kemudian pelemahan Dolar AS secara luas juga membawa pasangan USDJPY menjadi lebih rendah.
Risk Off Pasar Global
Sementara itu saat ini pemerintah Jepang sedang dalam diskusi penting. Mereka dalam usaha untuk menentukan apakah akan memberlakukan keadaan darurat atau tidak. Mengingat Jepang mengalami kenaikan kasus yang cukup besar beberapa hari terakhir. Di lain sisi, data ekonomi Jepang mengenai IMP sektor manufaktur bank Jibun mencapai puncak paling tinggi dalam bulanan.
Dilaporkan Jepang mengalami penambahan kasus baru mencapai 3.100 kasus sampai hari Minggu kemarin. Sementara itu untuk Ibukota Tokyo melaporkan penambahan kasus sampai 816. Dengan ini total keseluruhan kasus di Jepang mencapai 62.590. Tokyo menjadi prefektur yang paling buruk dibandingkan 47 lainnya.
Beberapa negara juga meningkatkan aturan lockdown seperti di Skotlandia. Semua pembaruan berita mengenai pandemi ini telah menyeret USDJPY hari ini menjadi lebih rendah lagi. Yen Jepang semakin berkuasa ketika konflik antara AS dan China ditakutkan kembali memanas.
Pasalnya New York Stock Exchange dilaporkan akan menghapus tiga perusahaan asal China dari bursa. Meskipun begitu, pihak sekuritas China mengatakan dampaknya akan terbatas dari langkah politik Amerika Serikat tersebut.
Dominasi Yen Jepang untuk menyeret USDJPY hari ini menjadi lebih rendah semakin mudah pasca data ekonomi China yang suram. Beberapa saat sebelumnya China merilis data mengenai IMP sektor manufaktur Caixin dengan hasil lebih rendah. Ini membuat kekhawatiran bahwa gelombang pandemi beberapa waktu terakhir telah kembali memberikan dampak bagi perekonomian terbesar di Asia tersebut.