Pasangan mata uang EURUSD hari ini mengalami kemunduran dari aksi kenaikan yang menggembirakan sebelumnya. Euro melemah menjauh dari puncak paling tinggi dalam hitungan sesi. Penurunan juga terjadi ketika pasar saham global tampak dalam kondisi memerah. Kenaikan lebih tinggi dari imbal hasil obligasi Treasury AS tampaknya juga berperan penting dalam penurunan EURUSD.
Menjelang pembukaan pasar Eropa di hari Senin (22/2) pasangan masih bertahan di sekitar nilai tukar 1,2120. Sebelumnya sempat mencapai puncak paling tinggi dalam perdagangan Asia di nilai tukar 1,2136.
Kenaikan Yield Treasury Membebani
Katalisnya yaitu imbal hasil obligasi Treasury AS yang membantu Dolar AS mendominasi pergerakan. Yield Treasury dalam 10 tahun melonjak ke puncak setahun terakhir pada 1,39%. Kenaikan ini mencatatkan kinerja sepanjang tahun 2021 bertambah 47 basis poin. Berpindah ke pasar saham, tampak saham Asia tidak mengalami pergerakan yang signifikan sambil diliputi sinyal merah.
Pada akhirnya kondisi itu juga menjadi beban tambahan bagi EURUSD hari ini. karena Dolar AS sebagai aset safe haven akan mengambil manfaat atas kondisi tidak jelas pasar saham. Hal ini sebenarnya sudah sesuai dengan prediksi ahli analisa seperti yang dikutip S&P Global Market Intelligence. Dikatakan jika yield Treasury AS melonjak tinggi dan cepat, maka pasar saham bisa saham penurunan dan menghentikan semua reli yang sempat terjadi.
Pergerakan EURUSD hari ini akan mencoba mencari petunjuk dari pergerakan pasar saham global dan juga imbal hasil obligasi Treasury AS. Jika pasar saham mampu membalikkan keadaan, maka Euro bisa memulihkan diri dari penurunan. Data mengenai indeks ekspektasi IFO Jerman bulan Februari mungkin juga bisa menjadi katalis lain yang menggerakkan Euro beberapa waktu ke depan. Pasangan akan berusaha melewati resistance teknis SMA 50 dalam harian pada 1,2150.