Yuan China hari ini dalam nada penjualan yang cukup signifikan melawan Dolar AS di sesi Asia hari Jumat (29/1). Yuan China tetap saja dalam nada pelemahan walaupun terjadi pengetatan pada kondisi likuiditas di China. Volume suku bunga repo satu malam rata-rata tertimbang mengalami kenaikan sampai 3,28% tadi pagi. Ini adalah indikator yang terbaik untuk likuiditas umum China. Kenaikan ini menjadi yang paling besar sejak 2015 lalu.
Pelemahan Yuan Chian hari ini tampak berbalik dari aksi harga yang dilakukan hari Kamis kemarin. Lonjakan kemarin telah mengirimkan USDCNY jatuh sampai menuju ke nilai tukar 6,4491 atau turun 0,50%. Kenaikan dihubungkan dengan langkah penambahan tingkat suku bunga repo. Sayangnya momentum bullish itu gagal diperpanjang di hari Jumat ini. Pasangan kembali melonjak sampai ke 6.4640 atau naik 0,22%.
Dolar Dalam Pembelian
Selain hal-hal yang terjadi di China, posisi Yuan hari ini juga dikaitkan dengan apa yang terjadi di pasar keuangan global. Dolar AS sebagai aset safe haven mendapatkan dorongan ketika pasar menaruh kekhawatiran besar. Risk off ini terjadi akibat Gamestop yang berlangsung pada hari sebelumnya yang cukup membuat banyak kekhawatiran.
Bersama dengan aksi kenaikan USDCNY saat ini beberapa aset berisiko tampak bergerak lebih rendah. Kontrak berjangka S&P 500 mencatatkan penurunan sampai 0,33% di sesi Asia bersama dengan beberapa saham Asia yang diperdagangkan lebih rendah.
Beban lain yang harus ditanggung aset berisiko saat ini adalah adanya ketidakpastian mengenai dana stimulus ekonomi AS. Pasar takut bahwa dana bantuan yang akan diluncurkan ternyata lebih rendah dari yang diprediksi di 1,9 Triliun. Kemudian pembaruan berita mengenai kondisi virus Corona global tampak akan ditunggu bersama dengan berita stimulus ekonomi AS tersebut.