Kenali Investasi Saham, Keuntungan, dan Risikonya

Investasi saham adalah pilihan investasi yang paling banyak diminati saat ini. Para investor, terutama anak muda cenderung memilih investasi saham karena dianggap paling memberikan keuntungan besar. Namun, dibalik keuntungannya yang besar itu, investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi.

Selain itu, investasi saham juga merupakan jenis investasi yang keuntungan tidak begitu saja diperoleh dalam waktu yang singkat. 

Hal ini juga yang kurang diperhatikan para investor, sehingga banyak yang tidak sabar saat investasinya tidak kunjung memberikan imbalan yang diharapkan.

Karena itu, penting untuk mengenali cara kerja investasi saham, keuntungan, dan risikonya sebelum memulai investasi agar sesuai dengan tujuan investasi. Simak ulasan mengenai investasi saham, cara kerja, keuntungan dan risikonya!

Pengertian Investasi Saham 

Sebelum memulai investasi saham, kamu perlu mengetahui apa itu saham dan juga investasi saham. 

Saham adalah surat berharga yang menjadi bukti kepemilikan suatu perusahaan. Sedangkan investasi saham yakni menempatkan sejumlah dana dalam bentuk penyertaan modal baik seseorang maupun badan usaha.

Sehingga, orang yang membeli saham suatu perusahaan menjadi pemilik perusahaan tersebut dan berhak memperoleh pembagian hasil dari keuntungan perusahaan. 

Keuntungan tersebut disesuaikan dengan jumlah kepemilikan di perusahaan tersebut.

Ada satuan minimal dalam pembelian saham yakni satu lot yang senilai 100 lembar saham. 

Saham ini bersifat liquid atau mudah diperjualbelikan. Sehingga, saham yang dibeli investor ini juga bisa dijual sewaktu-waktu jika membutuhkan dana.

Cara Kerja Investasi Saham 

Di antara instrumen investasi yang ada, investasi saham termasuk yang menjanjikan imbal hasil besar jika bisnis berjalan sukses. 

Namun, imbal hasil besar itu juga diikuti dengan risiko yang juga tinggi. Karena itu, penting untuk mengetahui cara kerja investasi saham ini untuk meminimalisasi kerugian.

Saat membeli saham suatu perusahaan, saham tersebut menunjukan persentase kepemilikan terhadap perusahaan itu. 

Misalnya, investor membeli satu persen total saham yang diperdagangkan, maka investor memiliki satu persen atas kepemilikan perusahaan tersebut. Dana saham tersebut akan digunakan untuk mengelola bisnis perusahaan. 

Jika perusahaan memperoleh keuntungan dalam pengelolaan, maka investor berhak mendapat bagi hasil perusahaan tersebut. Sebaliknya, jika perusahaan mengalami kerugian, maka pemilik saham juga tidak akan memperoleh keuntungan dan modal awalnya menyusut bahkan tidak kembali.

Keuntungan Investasi Saham 

Saat melakukan investasi saham, para investor sudah pasti mengharapkan keuntungan. Ada dua jenis keuntungan investasi saham yakni:

1. Dividen

Dividen adalah pembagian keuntungan atau laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah kepemilikan saham. 

Pemberian dividen ini dilakukan setelah adanya persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Investor yang bisa mendapatkan dividen ini harus menyimpan saham dalam jangka waktu lama dan tidak memperjualbelikannya sebelum cumulative date atau tanggal penentuan bagi investor yang berhak memperoleh dividen.

Ada dua jenis dividen yakni dividen tunai dan dividen saham. Jika dividen tunai adalah pembagian keuntungan dalam bentuk uang tunai untuk setiap kepemilikan saham. 

Maka, dividen saham adalah bentuk pembagian keuntungan dalam bentuk saham. Jika mendapatkan dividen saham maka persentase jumlah kepemilikan saham investor akan bertambah.

2. Capital Gain 

Keuntungan lainnya yang bisa diperoleh investor saham yakni melalui capital gain. Capital gain merupakan selisih antara harga saham saat dibeli dan saat dijual. 

Keuntungan dari selisih capital gain ini biasanya didapat investor saat menjual sahamnya lebih tinggi daripada saat membeli saham.

Capital gain ini biasanya terjadi karena terdapat aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. 

Misalnya, investor membeli saham A dengan harga Rp5.000 per saham, kemudian menjualnya dengan harga Rp5.500 per saham saat penjualan. Artinya, investor tersebut mendapatkan keuntungan capital gain sebesar Rp500 untuk setiap saham yang dijualnya.

Risiko Investasi Saham 

Investasi saham merupakan investasi yang tidak bebas risiko. Berbanding lurus dari keuntungan yang diperoleh, risiko kerugian yang dimiliki juga tinggi. 

Karena itu, investor harus mengantisipasinya sejak awal jika mengalami kerugian. Risiko kerugian yang bisa dialami para investor pada investasi saham, biasanya terjadi karena:

1. Capital loss 

Capital loss adalah selisih kerugian investor saham saat membeli dan menjual. Jika di keuntungan ada capital gain atau selisih keuntungan, maka kebalikannya pada risiko ada juga capital loss atau selisih kerugian. 

Selisih kerugian ini terjadi saat investor menjual sahamnya lebih rendah dibandingkan harga saham saat pembelian.

Misalnya, saat investor membeli saham Rp5.000 per saham lalu saat dijual harga saham mengalami penurunan di bawah harga beli Rp5.000.

Untuk menghindari kerugian, investor memang disarankan untuk menjual saham saat harga sahamnya tengah stabil atau melonjak, bukan saat saham tengah menurun.

Namun, ada beberapa kasus, saham terus mengalami penurunan, dan pastinya penurunan ini membuat tidak sedikit investor ini khawatir jika harga saham tersebut akan terus turun. Akhirnya, investor menjual saham ketika harga di bawah nilai saat pembelian.

Risiko kerugian dalam investasi saham ini tentu saja tidak bisa dihindari di pasar saham. Karena itu, sejak memulai saham, investor harus memahami tujuan investasi sehingga bisa mengurangi risiko investasi. 

2. Risiko likuidasi 

Risiko kerugian lain yang bisa dialami investor yakni risiko likuidasi. Risiko ini terjadi jika ada kejadian perusahaan dinyatakan bangkrut oleh pengadilan atau dibubarkan. 

Investor yang memiliki saham di perusahaan tersebut merupakan prioritas terakhir yang memperoleh hasil penjualan aset, setelah seluruh kewajiban perusahaan dapat dilunasi. 

Jika terdapat sisa, maka akan dibagi secara proporsional ke seluruh pemegang saham. Tetapi jika tidak ada sisanya, maka pemegang saham tidak akan memperoleh hasil dari sisa penjualan perusahaan tersebut dan menjalani kerugian.

Selain dua risiko tersebut, risiko kerugian lainnya yang bisa dialami investor saham ini terjadi jika terjadi delisting saham yakni penghapusan saham emiten atau perusahaan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Jika kondisi ini terjadi, mau tidak mau investor harus menjual sahamnya meskipun nilainya sedang menurun.

Berdasarkan penjelasan di atas, investasi saham menawarkan imbal hasil yang tinggi, tetapi juga dengan risiko yang juga cukup besar. 

Karena itu, investor harus betul-betul mempertimbangkan tujuan investasi, risiko investasi, dan cara kerjanya sebelum memutuskan investasi saham.

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.