Cepat Paham Investasi Saham: Cara Mulai & Karakteristik

Investasi saham kini mulai ramai dikenal orang semua orang, baik muda hingga tua. Hal ini lantaran investasi saham seperti side job yang bisa dikelola masyarakat di samping pekerjaan utama mereka.

Investasi saham memiliki transaksinya mudah, karena kini semuanya bisa online. Meskipun mudah, risiko investasi saham ini juga sangat tinggi. Dan risiko tinggi itupun sebanding dengan keuntungan yang didapat juga tinggi.

Teorinya memang mudah, namun masih banyak orang yang enggan memulai bermain saham lantaran belum begitu mengerti. Padahal, jika dipahami dengan baik cara dan prosesnya, investasi saham bisnis yang menjanjikan.

Lewat investasi saham ini juga, kamu akan terlihat sedikit keren lho. Karena dengan membeli saham sebuah perusahaan, maka kamu juga bisa dibilang membeli perusahaan tersebut. Tipis-tipis mimpi jadi sultan bermula dari kepemilikan saham ini. 

Nah, untuk kamu yang sudah tidak sabar untuk bermain investasi saham, berikut ada beberapa cara yang harus kamu perhatikan sebelum terjun menjadi pemain saham pro. Berikut adalah cara muda memahami investasi saham untuk pemula. 

Investasi Saham Bagi Pemula

Investasi saham bisa dilakukan secara daring. Kamu bisa memulai dengan modal Rp100 ribuan, dan bisa ikut trading saham secara online. Tapi sebelum memulainya ada hal penting yang harus kamu pahami dahulu seluk beluk saham. 

Saham adalah surat berharga perusahaan. Nah, Kala Investasi saham berarti kamu membeli saham perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Seperti dijelaskan sebelumnya, karena kamu memiliki sahamnya maka kelak kamu akan diundang untuk mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar secara berkala dan mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.

Layaknya membeli sebuah jasa maupun barang, dalam investasi saham juga kamu dituntut untuk kenal lebih dalam dengan perusahaan yang sahamnya dibeli. Mulai dari jenis bisnisnya, ownernya hingga laporan keuangannya. Perhatikan juga laju usahanya, apakah tersendat atau lancar, apakah mencetak laba yang stabil cenderung besar dan tentunya yang memiliki valuasi yang murah. 

Beberapa Hal yang Harus Dipahami

Selain memahami soal saham, masih banyak hal lain pula yang harus diperhatikan untuk memulai investasi saham. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum memulai bermain saham.

1. Buka Rekening di Sekuritas

Untuk memulai berinvestasi tentunya kamu butuh rekening untuk melakukan transaksi. Buatlah rekening di perusahaan sekuritas yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Membuatnya mudah, kamu bisa lakukan langsung ke tempatnya ataupun secara online. Bila dilakukan secara online, kamu bisa langsung membuka rekening via aplikasi atau website sekuritas. Kemudian akan diminta melengkapi data dengan cara unggah foto e-KTP, NPWP, dan foto selfie dengan e-KTP, serta foto buku rekening tabungan.

Setelahnya, tinggal menunggu perusahaan sekuritas memproses permohonan rekening saham online kamu. Nantinya kamu akan memperoleh Single Investor Identification (SID) dan rekening dana nasabah (RDN) untuk bertransaksi saham.

2. Lakukan Analisis Fundamental dan Teknikal

Buat investasi saham gak sembarangan, kamu harus tahu kapan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual saham yang ada. Nah, untuk mengetahui hal itu memerlukan analisis teknikal dan fundamental.

Dalam analisis teknikal kondisi saham dilihat dari pergerakan saham pada rentang waktu tertentu, mulai dari harga hingga fluktuasi. Selain itu juga diperhatikan titik tertinggi dan terendahnya saham.

Sedangkan analisa fundamental mengacu pada situasi politik, ekonomi dan juga tren ekonomi yang tengah terjadi. Kamu bisa langsung cek laporan keuangan perusahaan atau emiten yang sahamnya kamu beli.

Sebagai informasi tambahan, pasar saham hanya melayani pembelian dan penjualan dari hari Senin-Jumat. Untuk sesi I berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00. Sedangkan sesi II berlangsung pada pukul 13.30 hingga 16.00, hanya saja ketika hari Jum’at dimulai pukul 14.00.

3. Pantau Pergerakan Saham

Harga saham ini unik, nilainya bisa berubah dalam hitungan menit bahkan detik. Untuk itu bila kamu mulai investasi saham, harus rajin , rajin memantau pergerakan dan tren harga saham. Semua itu agar kelihatan arah kenaikan atau penurunan sahamnya. Jika kamu rasa harganya sudah sesuai target, bisa langsung dijual. 

Perhatikan juga trennya, jika bulan ini saham di bidang telekomunikasi sedang naik lantaran peluncuran 5G, maka bisa jadi bulan depan saham milik perbankan yang naik. 

Untuk itu perlu pemantauan secara berkala, sekitar 15-30 menit per sesi. Sehingga kamu bisa memaksimalkan keuntungan yang kamu raih dari bermain saham, jika menjualnya di waktu yang tepat.

Beda lagi jika kamu ingin membeli saham, yang perlu diperhatikan tentunya adalah fluktuasi pergerakan IHSG yang berasal dari faktor eksternal dan internal, profil dan tingkat likuiditas perusahaan, laba dari investasi pemegang saham, tren pasar, penjualan, dan earning per share growth.

Terus, bagaimana jika saham turun? Jika kamu khawatir akan penurunan harga yang drastis dan berpotensi kehilangan modal. Kamu bisa menjual saham dengan menentukan cut lossCut loss adalah menjual saham dengan harga yang lebih rendah dari harga beli, dalam perniagaan disebut jual murah di bawah modal. Langkah ini mampu mencegah kerugian lebih besar akibat harga yang terus merosot.

4. Jangan Hanya Beli Satu Saham

Ketika kamu memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi saham, cobalah untuk masukan seluruh modal tersebut ke lebih dari satu investasi saham. Nantinya ketika salah satu saham kamu harganya turun, setidaknya masih ada investasi lain yang positif. Sehingga ketika suatu saat kamu ingin mencairkan dana, kamu bisa mengambil dari saham yang bernilai positif dahulu.

Kamu pun perlu melakukan diversifikasi, agar bisa mengoptimalkan keuntungan dan meminimalisir risiko pasar. Diversifikasi sangat berguna untuk menjaga kestabilan saham. Kamu bisa saja memilih tiga saham yang berbeda sektor misal di perbankan, konsumsi serta telekomunikasi. Ketika sentimen suku bunga mempengaruhi pergerakan saham perbankan, setidaknya kamu masih punya saham konsumsi dan telekomunikasi yang masih aman.

5. Lakukan Riset Mendalam

Meskipun terlihat mudah dan menawarkan hal menguntungkan, nyatanya memilih saham tidak boleh asal. Untuk membangun bisnis, tentu kamu harus banget riset. Tentukan apakah bisnis yang kamu pilih memiliki potensi yang bagus di masa depan?

Kebanyakan dari para pemula di investasi saham, mereka memilih asal saja, hanya ikut-ikutan lantaran tanpa melakukan riset. Harus diperhatikan sekali pengelolaan perusahaan yang sahamnya kita beli bagus, cek apakah likuiditas sahamnya juga terjaga. Akan lebih baik membeli saham perusahaan yang sehat dengan nilai ekuitas lebih banyak daripada nilai utang.

Pahami Karakteristik Investasi Saham

Setelah mengetahui cara memahami investasi saham agar bisa segera memulai menanam saham. Ada baiknya juga kamu mengenal, jenis-jenis saham beserta karakteristiknya. Berikut adalah jenis-jenis saham dan karakteristik yang perlu kamu ketahui:

a. Growth Stocks

Jenis saham ini adalah saham yang tingkat penjualan serta pendapatan yang lebih cepat atau tinggi. Biasanya, saham ini fokus pada penelitian dan pengembangan produk. Kemudian mereka mengalokasikan hampir keseluruhan dari pendapatan perusahaan ke dalam ekspansi masa depan. Selain itu, perusahaan dengan saham seperti ini jarang membayar dividen, sehingga investor melirik saham ini lantaran capital gainnya yang berpotensi meroket di masa depan.

b. Income stock

Kalau yang sebelumnya tidak membagikan dividen, maka income stock sering membagikan dividen ke pemegang sahamnya. 

c. Growth (moderate) dan income stock

Jenis yang ketiga ini adalah campuran antara Growth dan Income Stock. Pertumbuhannya diprediksi signifikan, walaupun sering pula membagikan dividen. 

d. Defensive stock

Saham yang satu ini merupakan saham yang aman dan nilainya stabil, meskipun kondisi ekonomi tengah kurang baik. Perusahaan yang bergerak industri makanan atau consumer goods.

e. Cyclical stock

Saham ini mengalami fluktuasi tajam lantaran mengikuti perkembangan siklus bisnis dan industrinya. Cyclical Stock ini biasanya adalah saham perusahaan otomotif atau manufaktur.

f. Speculative stock

Saham jenis ini memberikan peluang spekulatif pada pemegangnya. Speculative stock biasanya memiliki keuntungan yang besar pada saat saham-saham lain sedang menurun. Meski begitu, saham ini juga bisa memberikan hasil yang berlawanan hanya dalam waktu yang singkat. 

g. Small and mid caps stocks

Terakhir, saham ini memiliki karakteristik saham ini sebelas dua belas speculative stocks yaitu memberi peluang spekulatif. Namun, saham ini diterbitkan oleh perusahaan-perusahaan dengan kapitalisasi pasar kecil. 

Leave a Comment

Copyright © 2024. All Rights Reserved. DailyFX.ID
Peringatan Resiko: Trading Forex adalah Bisnis berisiko tinggi, anda bisa kehilangan semua uang deposit. Jangan Pernah invest jika anda tidak siap untuk rugi. DailyFX.ID tidak akan menerima tanggung jawab atas kehilangan atau kerusakan sebagai akibat dari ketergantungan pada informasi yang terkandung dalam situs web ini termasuk data, kutipan, grafik, link pihak ketiga dan sinyal beli / jual. Harap pelajari dan pahami sepenuhnya mengenai risiko tertinggi terkait dengan perdagangan pasar keuangan.